Profil OSIS SMA 4 KENDARI Masa Bakti 2021 - 2022 Get now!
Postingan

KARYA SISWA



Kisahku

Tangisan itu sangat terdengar jelas didalam kamarku, aku mendengar mereka bertengkar hebat, dan ayah tidak segan-segan untuk memukul ibu. Ibu menjerit kesakitan  saat ayah melakukan tindakan kekerasan kepada ibu. Hatiku sakit, air mataku tak henti-hentinya menetes mendengar mereka berdua bertengkar. Ayah memukul ibu rasanya aku ingin menolong ibu dan membawanya pergi,akan tetapi hal itu akan sia-sia aku lakukan. Beberapakali aku mencoba melakukan hal itu tetapi ayah terus menyiksa ibu dan aku dikunci dalam kamar mandi.Aku merasa iri dengan teman-temanku disekolah,mereka sering menceritakan keluarga mereka yang harmonis,kadang aku bertanya kepada Tuhan ‘’ Tuhan apa salah dan dosaku hingga engkau tega menitip ku dikeluarga yang hancur ini?kenapa Tuhan,kenapa?....Engkau tau dan melihat bahkan merasakan aku dan ibu rasakan,batin kami tertekan,jiwa dan raga kami patah,aku dan ibu tak pernah meninggalkan ibadah kami, tetapi engkau tetap saja membiarkan ayah seperti ini’’
Setelah ayah bertengkar degan ibu,ayah pergi tak tahu kemana. Aku bergegas keluar kamar dan pergi keruang tengah,disitu aku melihat ibu yang menangis,ujung bibirnya berdarah,dahinya memar,begitupun dengan betisnya yang masih ada tanda bahwa ibu dicambuk memakai ikat pinggang ayah.Aku tak bisa menahan air mataku,aku berlari ke kamar ibu untuk mengambil kotak obat,sedikit demi sedikit aku mengobati luka-luka ibu. Ibu hanya tersenyum sambil mengeluarkan  air matanya saat melihatku mengobati luka yang dideritanya,air mataku semakin menetes saat ibu tersenyum diatas penderitaan,aku tak tahu harus berbuat apa,aku melihat ibu yang seharian lelah bekerja dan pada saat dirumah bukannya istirahat tetapi dipukul ayah,ibu sangat capek aku bisa melihat dan merasakannya.Aku mengantar ibu ke kamar untuk beristirahat. Dan aku pun kembali ke kamar untuk tidur.
Jam menunjukkan jam 12 tengah malam,aku terbangun mendengar suara telepon rumah dari ruang tengah. Dengan rasa mengantuk aku mengangkat telpon ‘’Halo selamat malam,dengan siapa?’’ tanyaku. ‘’Selamat malam.Saya dari kantor polisi, bapak Fauzi tewas ditemukan dalam mobilnya, beliau diduga sedang mabuk dan menabrak pohon,sekarang beliau berada dirumah sakit hati mulia.’’
Aku tak bisa berkata apa-apa, telpon rumah yang aku pegang jatuh  ke arah kakiku,tanpa membuang-buang waktu aku memberitau ibu. Ibu mengambil jaketnya sedangkan aku mengambil hp yang berada diranjang kamarku,dan tak lupa aku mengambil kunci motor ditas meja belajar.
Aku mengendarai motor dan menggonceng ibu. Aku belum memberitahu ibu,kalau ayah sudah tak bernyawa lagi.Aku tak kuat untuk memberitahunya,air mataku terus mengalir dan mengalir, dalam hati aku berkata kalau malam ini , malam yang penuh dengan tangisan,malam yang tak pernah ku inginkan terjadi.Saat kami tiba dirumah sakit,kami menghampiri polisi dan polisi mengarahkan kami ke kamar mayat. Tangis ibu pecah saat polisi menyuruh kami ke kamar mayat. Ibu berlari ke tempat ayah,mata ibu semakin bengkak saat menangis melihat mayat ayah. Aku hanya bisa melihat dan menangis, seharusnya aku senang melihat ayah meninggal tak ada lagi yang selalu marah-marah dirumah,tak ada lagi yang sering memukul ibu, dan tak ada lagi yang mengunciku dikamar mandi saat ingin menolong ibu disiksa dengan ayah. Keesokkan harinya ayah dimakamkan.
‘’Lin,lina..sini nak! Ibu mau bicara’’panggil ibu dengan begitu lembut. ‘’Iya bu, sebentar’’ jawabku yang langsung bergegas ke arah ibu 
‘’Lin,besok kita harus pindah rumah,kita tidak bisa lagi tinggal disini. Ibu harus menjual rumah ini,rumah ini terlalu besar untuk kita tempati berdua.Lina maukan?’’ Aku sedikit kaget dengan ucapan ibu barusan ,kalau boleh jujur sebenarnya aku tak mau pindah,tapi apa boleh buat. Aku langsung menyetujuinya.
Sekarang aku dan ibu pindah ke tokoh kami,dari pada sewa rumah mending uangnya dijadikan tambahan usaha tokoh roti kami. Tak lama setelah ayah meninggal,ibu bertemu dengan seorang mantan pacarnya dimini market,aku mengetahuinya karena ibu menceritakannya kepadaku. Dari pertemuan dimini marketlah mereka sering jalan berdua,mantan pacar ibu sekarang duda,ia bercerai dengan istrinya karena adanya orang ketiga. Selama beberapa bulan,om dedy atau mantan pacar ibu semasa gadisnya,mengajaknya untuk menikah.Aku sebenarnya tak mau ibu mau menikah lagi,tapi aku juga tak mau terus-terusan melihat ibu kesepian.
Ibu dan om dedy pun menikah,om dedy tinggal bersama aku dan ibu ditokoh roti kami.Om dedi baik denganku begitupun sebaliknya. Kami menikmati keluarga baru kami.Baru beberapa bulan menikah sifat om dedy berubah menjadi arogan dan ternyata om dedy sama seperti ayah ,suka memukul. Akhir-akhir ini mereka sering bertengkar dan ibu harus menelan kenyataan pahit,ibu harus merasakan yang namanya KDRT(Kekerasan dalam rumah tangga). Ternyata selama ini aku dan ibu salah menilai om dedy,awalnya ia begitu baik dan perhatian kepada kami dan sekarang semuanya berubah.Keluar dari lubang buaya masuk dalam kandang singa,yah..begitulah yang kami alami.
Minggu ini aku berkemah disekolah dan ibu dengan senang hati mengizinkanku. Aku menyiapkan seluruh perlengkapan yang akan aku bawa. Sebelum pamit pergi, perasaanku menjadi aneh. Tak tau kenapa aku tak ingin meninggalkan ibu ditoko bersama om dedy,aku pun memberitau ibu kalau aku tidak jadi pergi karena perasaanku yang tak enak dan menjadi aneh, tapi ibu tetap menyuruhku pergi.
Aku dijemput dengan saskia, kami berteman dari dua tahun yang lalu,siska adalah anak salah satu pejabat dikotaku jadi tak heran ia menjemputku dengan mobilnya yang mewah. Kami menikmati perkemahan kami,walaupun seru dan menyenangkan tapi tetap saja perasaanku tak enak,aku selalu terbayang wajah ibu,aku memilih kembali ke tenda dan menelpon ibu. Berkali-kali aku mencoba menelponnya tetapi nomor ibu tak aktif, aku terus menelponnya tapi tetap saja tidak aktif. 

Tak lama kemudian saskia memanggilku,katanya aku dipanggil oleh guru-guru. Aku langsung pergi ke tenda guru,aku bingung.Disana terlihat tante alika yang sedang berbicara dengan guru-guru dengan wajah yang sedih,perasaanku makin tidak enak setelah melihat tante alika.Hatiku betanya-tanya apa yang sedang terjadi. Tante alika melihatku,ia memelukku sambil menangis dan mengatakan bahwa ibu meninggal dibunuh oleh om dedy hatiku hancur air mataku berderai-derai , badanku lemas,tulang-tulangku terasa tak sanggup menahan tubuhku,kenapa kejadian ini menimpahku? 

Kehidupanku penuh dengan tangisan dan kekerasan.Setelah mendengar itu semua aku,tante alika,saskia dan salah seorang guru segera ke rumah sakit.Aku tak kuasa menahan tangis saat melihat ibuku berlumuran darah, ia sekarang tertidur untuk selamanya.Rasanya aku ingin sekali membunuh om dedy,aku ingin balas dendam dengannya.Tapi aku selalu mengingat pesan ibu ‘’Kejahatan jangan dibalas dengan kejahatan tapi balaslah dengan kebaikkan’’ itulah sebabnya ibu jika dipukul tak pernah melawan ataupun marah apalagi memukul balik,ia hanya diam dan menangis.
Tak tau pasti kenapa om dedy tega membunuh ibu,yang pasti sekarang om dedy berada dalam penjara,ia dihukum mati.Sekarang aku tinggal bersama tante alika,kami menjual tokoh yang lama dan membeli tokoh yang baru. Tante alika tak punya suami,ia tak mau menikah,tinggal bersamaku saja itu sudah cukup baginya, Ia takut dan trauma jika nanti kejadian yang sama menimpah dirinya.
Empat tahun telah berlalu,kejadian itu tak pernah hilang dari ingatanku,aku terus-terusan mengingatnya.Aku mengalami hal yang sama dengan tante alika,aku takut dan trauma kepada lelaki. Sampai detik ini aku tak pernah merasakan yang namanya pacaran,aku tau mau kejadian yang sama menimpah ibu terjadi kepadaku. Semua lelaki itu sama, mereka tak ada yang tulus ,mereka hanya bisa menyakiti hati para wanita.                                                                                                 
 Tak terasa aku dan saskia sudah berteman selama enam tahun,kami sering kali bertengkar tapi tak perlu waktu yang lama kami kembali baik. Mami dan papi saskia sekarang tinggal disingapura,saskia tak ingin ikut kesana,ia lebih nyaman tinggal diindonesia.Malam ini aku menginap dirumah saskia,kata saskia sepupunya akan tinggal bersamanya.Tak lama setelah aku sampai dirumah saskia,sepupu saskia datang dengan mobil mewahnya.Aku berkenalan dengannya,namanya ciko dia manis,keren dan kaya,ciko sebentar lagi akan lulus kuliah.
Hari ini adalah ulang tahun ibu,tepat tanggal empat bulan april ia seharusnya berumur 41 tahun tetapi Tuhan berkehendak lain,Kesedihan menghampiriku,aku duduk dipinggir kolam rumah saskia,sesekali air mataku jatuh,ciko menghampiriku dikolam.ciko tau kalau aku sedang sedih,aku menceritakan semua yang aku  dan ibu alami semasa hidup kami.Mata ciko berkaca-kaca saat aku menceritakan semuanya,tak terasa kami ngobrol sampai jam setengah dua malam,ciko menyuruhku untuk tidur dan ia mengantarku ke kamar saskia.
Saskia membuka jendela kamar, sinar matahari membangunkanku. Aku melihat jam sudah pukul sembilan pagi,saskia menarikku dari tempat tidur dan menyuruhku mandi. Setelah mandi aku disuruh turun ke ruang makan untuk sarapan pagi. Dimeja makan sudah ada saskia bersama ciko,ciko mengedipkan matanya kepadaku dan mengucapkan ‘’Selamat Pagi’’ aku hanya bisa tersenyum setengah bibir saat ia mengucapkan selamat pagi. Aku langsung duduk dan mengambil roti dan minum susu.                                           

Hari ini libur, saskia ke rumah rara teman sekelasnya. Katanya  saskia ada perlu dengan rara.Aku dirumah saskia bersama ciko,kami kembali ngobrol didepaan tv saskia, ciko mengajakku jalan-jalan tapi aku menolak,semakin aku menolak semakin dia terus memaksaku untuk pergi.Akhirnya aku menerima ajakan ciko,ini pertama kalinya aku jalan bersama cowok,aku juga baru mengenalnya tetapi kami sudah akrab.Aku merasa nyaman berada disamping ciko,itulah mengapa aku mau menerima ajakkannya.
Malam pun tiba,aku menyuruh ciko untuk mengantarku pulang ke rumah saja,karena tante alika sedang tak enak badan.Aku tak menyadari ternyata hpku ketinggalan dimobil ciko.Keesokkan harinya,aku kembali kerumah saskia untuk mengambil hp, namun rumah saskia ternyata sepi.Aku hanya bertemu dengan ciko didepan tv,aku menanyakan dimana hpku,dan ia mengatakan hpku berada dikamar saskia. Saat aku membuka kamar saskia,ternyata saskia sedang mengetik dilaptop. Aku melihat laptop yang dipakai saskia ternyata bukan laptopnya tetapi laptop ciko.Aku segera mengambil hpku yang berada diatas meja samping tv. Saat aku mau pamit pulang ke rumah,saskia meminta tolong kepadaku untuk meneruskannya mengetik,dengan senang hati aku pun membantunya.Saat aku menggantikan saskia,saskia segera ke kamar mandi untuk mandi.
Aku bingung dengan apa yang diketik saskia,aku membacanya tulisan itu dari awal dan ternyata.....? astaga , apa ini? Ini adalah kisah hidupku tapi kenapa ciko menyuruh saskia mengetiknya dilaptop? Cerita ini benar-benar kisah hidupku,dimulai dari pertengkaran ayah dan ibu sampai pertemuanku dengan ciko. Namanya tokohnya saja yang berbeda tapi ini benar-benar kisah hidupku,spontan marahku bangkit dan meluap. Saat ini hati dan perasaanku diselimuti tapi yang sebentar lagi akan menyala-nyala. Aku mengetok-ngetok pintu kamar mandi ,saskia membuka pintu kamar mandi yang hanya mengeluarkan kepalanya dengan wajah yang jengkel ,rambutnya dipenuhi dengan busa sampo ‘’Ada apa sih lin ?’’ Tanyanya kesal. ‘’Laptop itu benar-benar punya ciko ? ‘’ Tanyaku balik. ‘’Iyalah,masa punya aku?kamukan tau aku nggak berbakat nulis novel’’jawab saskia dengan santainya.’’Apa novel ? sas, kamu nggak sadar apa? Kisah didalam novel itu,kisah hidupku.
Saskia begitu kaget mendengar perkataanku tadi. Aku langsung keluar dari kamar saskia dan tanpa sadar aku membanting pintunya, aku menuruni tangga dan secepat mungkin aku menghampiri ciko. Ciko yang dari tadi kaget melihatku membanting pintu dan menuruni tangga dengan begitu cepat dan kini aku berada didepannya dengan amarah yang berapi-api. ‘’Jadi kamu novelis?kenapa nggak cerita ke aku ? apa maksud kamu apa nulis kisah hidup aku ? siapa yang izinin kamu?haa?jawab!Ayo jawab!!!’’Bentakku .’’Lin,gimana aku mau jawab kalau pertanyaan kamu begitu banyak’’jawab ciko dengan begitu tenang. ‘’Jadi benar kamu manfaatin aku?iya?kamu pengen menggali kisah hidup aku dan tuangin ke dalam sebuah novel. Hebat kamu,selain habat kamu juga nggak punya perasaan.Aku pikir kamu beda dengan cowok lain diluar sana, tapi aku salah.Aku salah , aku nggak mau kenal kamu lagi!!!!’’
Ciko hanya diam saat melihatku mengatakan semuanya. Aku langsung beranjak pergi dari rumah saskia,aku menghapus air mataku.Sambil berlari kecil,saskia yang sudah terlihat segar dan cantik sedang menuruni tangga dan memanggilku tapi aku tidak ada niat untuk menoleh sedikit pun.
Tiga minggu berlalu,kejadian itu masih ku ingat ,Aku marah dengan ciko,semenjak kejadian itu aku tak ingin bertemu dengan siapa-siapa,saskia begitu ngotot ingin bertemu denganku tapi aku menolaknya.Tak jarang aku mengurung diri dikamar.                                                      
  
 Ada yang aneh dengan perasaanku,amarahku begitu besar dengan ciko tapi kerinduanku jauh lebih besar, Tuhan...apakah aku menyukainya? ‘’Oh , tidak !Jangan!’’ Batinku.                                                                                       

Aku merindukannya,aku membutuhkannya.Sudah tidak bisa dipungkiri lagi aku benar-benar menyukainya.Tapi kenapa harus dia yang memanfaatkanku ? ah sudahlah yang jelas sekarang aku menyukainya.
Tante alika mendatangiku dan membawa kabar bahwa saskia sedang  sakit,tidak ada yang menemaninya dirumah dan dia begitu lemas.Aku panik tujuh keliling tanpa bertanya lagi aku langsung pergi ke rumah saskia.Aku berlari ke kamar saskia dan mendapati kamarnya kosong,saat membalikkan tubuh aku berpapasan dengan ciko.Ciko menatapku dengan mata yang berkaca-kaca , dia begitu pucat,badannya sedikit kurus,dia seperti orang depresi.Ciko memelukku dengan begitu erat ia menangis terseduh-seduh , ia meminta maaf dangan apa yang sudah ia lakukan.Ciko menyesali perbuatannya,dan ia jujur awalnya ciko penasaran denganku dan saat mendengar kisahku ia begitu Kagum denganku dan ibu karena telah menjadi wanita yang tegar.Ia tak ada niat memanfaatkanku hanya saja ciko menunggu waktu yang tepat untuk memberitahuku.Karena penasaran bercampur kekaguman ciko mengakui kalau ia menyukaiku.Saking ia ingin bertemu denganku ia rela menyuruh saskia berbohong sakit agar aku bisa kerumahya.
Pada saat itu ciko   mengungkapkan perasaannya,ia juga bilang bahwa ia depresi karena kesalahannya itu.Dan saat itu juga aku membalas perasaanku kepadanya.Aku tak pernah menduga akan berpacaran,namun takdir berkata lain. Kami menjalin hubungan sepasang kekasih,traumaku seketika musnah .Aku menyuruh ciko melanjutkan novel itu dan segera menerbitkannya.Dan ternyata novel itu diterima masyarakat dengan baik,begitu banyak pujian yang kami terima .                  

Nama : Meygita Risky Lambe          
Kelas : X-baya                                                        


*FRASA SMAN 4 KENDARI

Posting Komentar