Sekolah Baruku
(Karya : salah satu anggota frasa)
Aku berjalan pelan menyusuri jalan sekolahku baruku.
Jalan yang nantinya akan menjadi jalan penentu masa depanku. Berat sebenarnya
kaki-kaki ku melangkah dilingkungan yang baru ini. Lingkungan baru berarti
teman baru, masalah baru, dan hal baru lainnya yang tentu saja menunggu untuk
ku hadapi.
Tidak nyaman. Dua kata yang sangat tepat untuk
menjelaskan situasiku saat ini. Banyak orang yang terus memandangku baik
pandangan meneliti ataupun pandangan biasa saja. Hatiku semakin gelisah ketika
tidak ada seorangpun yang aku kenal terlihat pagi ini, hanya segelintir orang
yang belum pernah kulihat sebelumnya.
Bel segera dibunyikan. Hatiku semakin mencetus namun
tetap kulangkah kakiku menuju kumpulan orang yang tengah berbaris rapi menunggu
aba-aba selanjutnya. “Pokoknya aku harus diam. Tidak usah berbuat sesuatu yang
mengundang perhatian” bisikku memantapkan niatku. Awalnya kami dikelompokkan
menjadi 2 kelompok besar, yakni kelompok putra dan kelompok putri. Aku sendiri
berdiri paling belakang dan diam mendengarkan arahan dari calon kakak kelasku
nanti, mereka memperkenalkan diri dan jabatannya di sekolah ini. Setelah acara
perkenalan berakhir, acara dilanjutkan dengan pembagian gugus untuk peserta
didik baru. Badanku kembali menegang, mulutku komat-kamit merapalkan do’a agar
ada seseorang yang ku kenal di gugusku nanti. Nama peserta didik disebut satu
persatu sesuai gugus, namun tak kunjung Aku mendengarkan namaku terpanggil.
Diam-diam Aku mengabsen nama orang yang kukenal dan sialnya teman terkahir yang
ku kenal berada di gugus 8. Aliran darahku mengalir semakin cepat memacu
adrenalin yang kian memuncak. Kekhawatiranku seketika sirna ketika namaku
dipanggil menjadi peserta didik baru di gugus 14. Aku segera mengikuti arahan
kakak gugusku.
Kami dikumpukan kedalam sebuah ruang kelas namun
sebelum itu kakak gugusku memperkenalkan ulang diri merekea satu persatu. Kakak
gugus terdiri dari seorang perempuan dan dua orang laki-laki. Kaka gugus yang
akan menjaga dan mendampingi kami selama 3 hari kedepan dalam rangkaian
kegaitan pengenalan lingkungan sekolah peserta didik baru tahun ajaran
2018-2019 yang sesuai dengan Permendikbud Bo.18 tahun 2016 yakni pengalihan
nama dari masa orientasi siswa menjadi pengenalan lingkungan sekolah.
Selama seharian penuh kami dan kakak gugus kami
bercerita mengenai pengalaamn kami masing-masing. Perasaanku sedikit membaik
setelah mengetahui bahwa apa yang menjadi beban pikiranku tidak menjadi
kenyataan. Ternyata teman-teman dan kakak gugusku memiliki kepribadian yang
sangat baik dan ramah kepadaku tidak speerti khayalanku bahwa kakak gugusku
akan memarahi dan membentak Aku. Setelah kegiatan pendekatan tadi berakhir kami
akhirnya pulang kerumah masing-masing.