Kisahku
Tangisan itu sangat terdengar
jelas didalam kamarku, aku mendengar mereka bertengkar hebat, dan ayah tidak
segan-segan untuk memukul ibu. Ibu menjerit kesakitan saat ayah melakukan tindakan kekerasan kepada
ibu. Hatiku sakit, air mataku tak henti-hentinya menetes mendengar mereka
berdua bertengkar. Ayah memukul ibu rasanya aku ingin menolong ibu dan membawanya
pergi,akan tetapi hal itu akan sia-sia aku lakukan. Beberapakali aku mencoba
melakukan hal itu tetapi ayah terus menyiksa ibu dan aku dikunci dalam kamar
mandi.Aku merasa iri dengan teman-temanku disekolah,mereka sering menceritakan
keluarga mereka yang harmonis,kadang aku bertanya kepada Tuhan ‘’ Tuhan apa
salah dan dosaku hingga engkau tega menitip ku dikeluarga yang hancur
ini?kenapa Tuhan,kenapa?....Engkau tau dan melihat bahkan merasakan aku dan ibu
rasakan,batin kami tertekan,jiwa dan raga kami patah,aku dan ibu tak pernah
meninggalkan ibadah kami, tetapi engkau tetap saja membiarkan ayah seperti
ini’’
Setelah ayah bertengkar degan ibu,ayah
pergi tak tahu kemana. Aku bergegas keluar kamar dan pergi keruang
tengah,disitu aku melihat ibu yang menangis,ujung bibirnya berdarah,dahinya
memar,begitupun dengan betisnya yang masih ada tanda bahwa ibu dicambuk memakai
ikat pinggang ayah.Aku tak bisa menahan air mataku,aku berlari ke kamar ibu
untuk mengambil kotak obat,sedikit demi sedikit aku mengobati luka-luka ibu.
Ibu hanya tersenyum sambil mengeluarkan
air matanya saat melihatku mengobati luka yang dideritanya,air mataku
semakin menetes saat ibu tersenyum diatas penderitaan,aku tak tahu harus
berbuat apa,aku melihat ibu yang seharian lelah bekerja dan pada saat dirumah
bukannya istirahat tetapi dipukul ayah,ibu sangat capek aku bisa melihat dan
merasakannya.Aku mengantar ibu ke kamar untuk beristirahat. Dan aku pun kembali
ke kamar untuk tidur.
Jam menunjukkan jam 12 tengah
malam,aku terbangun mendengar suara telepon rumah dari ruang tengah. Dengan
rasa mengantuk aku mengangkat telpon ‘’Halo selamat malam,dengan siapa?’’
tanyaku. ‘’Selamat malam.Saya dari kantor polisi, bapak Fauzi tewas ditemukan
dalam mobilnya, beliau diduga sedang mabuk dan menabrak pohon,sekarang beliau
berada dirumah sakit hati mulia.’’
Aku tak bisa berkata apa-apa,
telpon rumah yang aku pegang jatuh ke
arah kakiku,tanpa membuang-buang waktu aku memberitau ibu. Ibu mengambil
jaketnya sedangkan aku mengambil hp yang berada diranjang kamarku,dan tak lupa
aku mengambil kunci motor ditas meja belajar.
Aku mengendarai motor dan
menggonceng ibu. Aku belum memberitahu ibu,kalau ayah sudah tak bernyawa
lagi.Aku tak kuat untuk memberitahunya,air mataku terus mengalir dan mengalir,
dalam hati aku berkata kalau malam ini , malam yang penuh dengan tangisan,malam
yang tak pernah ku inginkan terjadi.Saat kami tiba dirumah sakit,kami menghampiri
polisi dan polisi mengarahkan kami ke kamar mayat. Tangis ibu pecah saat polisi
menyuruh kami ke kamar mayat. Ibu berlari ke tempat ayah,mata ibu semakin
bengkak saat menangis melihat mayat ayah. Aku hanya bisa melihat dan menangis,
seharusnya aku senang melihat ayah meninggal tak ada lagi yang selalu
marah-marah dirumah,tak ada lagi yang sering memukul ibu, dan tak ada lagi yang
mengunciku dikamar mandi saat ingin menolong ibu disiksa dengan ayah. Keesokkan
harinya ayah dimakamkan.
‘’Lin,lina..sini nak! Ibu mau bicara’’panggil ibu dengan
begitu lembut. ‘’Iya bu, sebentar’’ jawabku yang langsung bergegas ke arah ibu
‘’Lin,besok kita harus pindah rumah,kita tidak bisa lagi
tinggal disini. Ibu harus menjual rumah ini,rumah ini terlalu besar untuk kita
tempati berdua.Lina maukan?’’ Aku sedikit kaget dengan ucapan ibu barusan
,kalau boleh jujur sebenarnya aku tak mau pindah,tapi apa boleh buat. Aku
langsung menyetujuinya.
Sekarang aku dan ibu pindah ke
tokoh kami,dari pada sewa rumah mending uangnya dijadikan tambahan usaha tokoh
roti kami. Tak lama setelah ayah meninggal,ibu bertemu dengan seorang mantan
pacarnya dimini market,aku mengetahuinya karena ibu menceritakannya kepadaku.
Dari pertemuan dimini marketlah mereka sering jalan berdua,mantan pacar ibu
sekarang duda,ia bercerai dengan istrinya karena adanya orang ketiga. Selama
beberapa bulan,om dedy atau mantan pacar ibu semasa gadisnya,mengajaknya untuk
menikah.Aku sebenarnya tak mau ibu mau menikah lagi,tapi aku juga tak mau
terus-terusan melihat ibu kesepian.
Ibu dan om dedy pun menikah,om
dedy tinggal bersama aku dan ibu ditokoh roti kami.Om dedi baik denganku
begitupun sebaliknya. Kami menikmati keluarga baru kami.Baru beberapa bulan
menikah sifat om dedy berubah menjadi arogan dan ternyata om dedy sama seperti
ayah ,suka memukul. Akhir-akhir ini mereka sering bertengkar dan ibu harus
menelan kenyataan pahit,ibu harus merasakan yang namanya KDRT(Kekerasan dalam
rumah tangga). Ternyata selama ini aku dan ibu salah menilai om dedy,awalnya ia
begitu baik dan perhatian kepada kami dan sekarang semuanya berubah.Keluar dari
lubang buaya masuk dalam kandang singa,yah..begitulah yang kami alami.
Minggu ini aku berkemah disekolah
dan ibu dengan senang hati mengizinkanku. Aku menyiapkan seluruh perlengkapan
yang akan aku bawa. Sebelum pamit pergi, perasaanku menjadi aneh. Tak tau
kenapa aku tak ingin meninggalkan ibu ditoko bersama om dedy,aku pun memberitau
ibu kalau aku tidak jadi pergi karena perasaanku yang tak enak dan menjadi
aneh, tapi ibu tetap menyuruhku pergi.
Aku dijemput dengan saskia, kami
berteman dari dua tahun yang lalu,siska adalah anak salah satu pejabat dikotaku
jadi tak heran ia menjemputku dengan mobilnya yang mewah. Kami menikmati perkemahan kami,walaupun seru dan menyenangkan tapi tetap
saja perasaanku tak enak,aku selalu terbayang wajah ibu,aku memilih kembali ke
tenda dan menelpon ibu. Berkali-kali aku mencoba menelponnya tetapi nomor ibu
tak aktif, aku terus menelponnya tapi tetap saja tidak aktif.
Tak lama kemudian saskia memanggilku,katanya aku dipanggil oleh guru-guru. Aku langsung pergi ke tenda guru,aku bingung.Disana terlihat tante alika yang sedang berbicara dengan guru-guru dengan wajah yang sedih,perasaanku makin tidak enak setelah melihat tante alika.Hatiku betanya-tanya apa yang sedang terjadi. Tante alika melihatku,ia memelukku sambil menangis dan mengatakan bahwa ibu meninggal dibunuh oleh om dedy hatiku hancur air mataku berderai-derai , badanku lemas,tulang-tulangku terasa tak sanggup menahan tubuhku,kenapa kejadian ini menimpahku?
Kehidupanku penuh dengan tangisan dan kekerasan.Setelah mendengar itu semua aku,tante alika,saskia dan salah seorang guru segera ke rumah sakit.Aku tak kuasa menahan tangis saat melihat ibuku berlumuran darah, ia sekarang tertidur untuk selamanya.Rasanya aku ingin sekali membunuh om dedy,aku ingin balas dendam dengannya.Tapi aku selalu mengingat pesan ibu ‘’Kejahatan jangan dibalas dengan kejahatan tapi balaslah dengan kebaikkan’’ itulah sebabnya ibu jika dipukul tak pernah melawan ataupun marah apalagi memukul balik,ia hanya diam dan menangis.
Tak lama kemudian saskia memanggilku,katanya aku dipanggil oleh guru-guru. Aku langsung pergi ke tenda guru,aku bingung.Disana terlihat tante alika yang sedang berbicara dengan guru-guru dengan wajah yang sedih,perasaanku makin tidak enak setelah melihat tante alika.Hatiku betanya-tanya apa yang sedang terjadi. Tante alika melihatku,ia memelukku sambil menangis dan mengatakan bahwa ibu meninggal dibunuh oleh om dedy hatiku hancur air mataku berderai-derai , badanku lemas,tulang-tulangku terasa tak sanggup menahan tubuhku,kenapa kejadian ini menimpahku?
Kehidupanku penuh dengan tangisan dan kekerasan.Setelah mendengar itu semua aku,tante alika,saskia dan salah seorang guru segera ke rumah sakit.Aku tak kuasa menahan tangis saat melihat ibuku berlumuran darah, ia sekarang tertidur untuk selamanya.Rasanya aku ingin sekali membunuh om dedy,aku ingin balas dendam dengannya.Tapi aku selalu mengingat pesan ibu ‘’Kejahatan jangan dibalas dengan kejahatan tapi balaslah dengan kebaikkan’’ itulah sebabnya ibu jika dipukul tak pernah melawan ataupun marah apalagi memukul balik,ia hanya diam dan menangis.
Tak tau pasti kenapa om dedy tega membunuh ibu,yang pasti
sekarang om dedy berada dalam penjara,ia dihukum mati.Sekarang aku tinggal
bersama tante alika,kami menjual tokoh yang lama dan membeli tokoh yang baru.
Tante alika tak punya suami,ia tak mau menikah,tinggal bersamaku saja itu sudah
cukup baginya, Ia takut dan trauma jika nanti kejadian yang sama menimpah
dirinya.
Empat tahun telah
berlalu,kejadian itu tak pernah hilang dari ingatanku,aku terus-terusan
mengingatnya.Aku mengalami hal yang sama dengan tante alika,aku takut dan
trauma kepada lelaki. Sampai detik ini aku tak pernah merasakan yang namanya
pacaran,aku tau mau kejadian yang sama menimpah ibu terjadi kepadaku. Semua
lelaki itu sama, mereka tak ada yang tulus ,mereka hanya bisa menyakiti hati para wanita.
Tak terasa aku dan saskia sudah berteman selama enam tahun,kami sering kali bertengkar tapi tak perlu waktu yang lama kami kembali baik. Mami dan papi saskia sekarang tinggal disingapura,saskia tak ingin ikut kesana,ia lebih nyaman tinggal diindonesia.Malam ini aku menginap dirumah saskia,kata saskia sepupunya akan tinggal bersamanya.Tak lama setelah aku sampai dirumah saskia,sepupu saskia datang dengan mobil mewahnya.Aku berkenalan dengannya,namanya ciko dia manis,keren dan kaya,ciko sebentar lagi akan lulus kuliah.
Tak terasa aku dan saskia sudah berteman selama enam tahun,kami sering kali bertengkar tapi tak perlu waktu yang lama kami kembali baik. Mami dan papi saskia sekarang tinggal disingapura,saskia tak ingin ikut kesana,ia lebih nyaman tinggal diindonesia.Malam ini aku menginap dirumah saskia,kata saskia sepupunya akan tinggal bersamanya.Tak lama setelah aku sampai dirumah saskia,sepupu saskia datang dengan mobil mewahnya.Aku berkenalan dengannya,namanya ciko dia manis,keren dan kaya,ciko sebentar lagi akan lulus kuliah.
Hari ini adalah ulang tahun
ibu,tepat tanggal empat bulan april ia seharusnya berumur 41 tahun tetapi Tuhan
berkehendak lain,Kesedihan menghampiriku,aku duduk dipinggir kolam rumah
saskia,sesekali air mataku jatuh,ciko menghampiriku dikolam.ciko tau kalau aku
sedang sedih,aku menceritakan semua yang aku
dan ibu alami semasa hidup kami.Mata ciko berkaca-kaca saat aku
menceritakan semuanya,tak terasa kami ngobrol sampai jam setengah dua malam,ciko
menyuruhku untuk tidur dan ia mengantarku ke kamar saskia.
Saskia membuka jendela kamar,
sinar matahari membangunkanku. Aku melihat jam sudah pukul sembilan pagi,saskia
menarikku dari tempat tidur dan menyuruhku mandi. Setelah mandi aku disuruh
turun ke ruang makan untuk sarapan pagi. Dimeja makan sudah ada saskia bersama
ciko,ciko mengedipkan matanya kepadaku dan mengucapkan ‘’Selamat Pagi’’ aku
hanya bisa tersenyum setengah bibir saat ia mengucapkan selamat pagi. Aku
langsung duduk dan mengambil roti dan minum susu.
Hari ini libur, saskia ke rumah rara teman sekelasnya. Katanya saskia ada perlu dengan rara.Aku dirumah saskia bersama ciko,kami kembali ngobrol didepaan tv saskia, ciko mengajakku jalan-jalan tapi aku menolak,semakin aku menolak semakin dia terus memaksaku untuk pergi.Akhirnya aku menerima ajakan ciko,ini pertama kalinya aku jalan bersama cowok,aku juga baru mengenalnya tetapi kami sudah akrab.Aku merasa nyaman berada disamping ciko,itulah mengapa aku mau menerima ajakkannya.
Hari ini libur, saskia ke rumah rara teman sekelasnya. Katanya saskia ada perlu dengan rara.Aku dirumah saskia bersama ciko,kami kembali ngobrol didepaan tv saskia, ciko mengajakku jalan-jalan tapi aku menolak,semakin aku menolak semakin dia terus memaksaku untuk pergi.Akhirnya aku menerima ajakan ciko,ini pertama kalinya aku jalan bersama cowok,aku juga baru mengenalnya tetapi kami sudah akrab.Aku merasa nyaman berada disamping ciko,itulah mengapa aku mau menerima ajakkannya.
Malam pun tiba,aku menyuruh ciko
untuk mengantarku pulang ke rumah saja,karena tante alika sedang tak enak
badan.Aku tak menyadari ternyata hpku ketinggalan dimobil ciko.Keesokkan
harinya,aku kembali kerumah saskia untuk mengambil hp, namun rumah saskia ternyata
sepi.Aku hanya bertemu dengan ciko didepan tv,aku menanyakan dimana hpku,dan ia
mengatakan hpku berada dikamar saskia. Saat aku membuka kamar saskia,ternyata
saskia sedang mengetik dilaptop. Aku melihat laptop yang dipakai saskia ternyata
bukan laptopnya tetapi laptop ciko.Aku segera mengambil hpku yang berada diatas
meja samping tv. Saat aku mau pamit pulang ke rumah,saskia meminta tolong
kepadaku untuk meneruskannya mengetik,dengan senang hati aku pun
membantunya.Saat aku menggantikan saskia,saskia segera ke kamar mandi untuk
mandi.
Aku bingung dengan apa yang
diketik saskia,aku membacanya tulisan itu dari awal dan ternyata.....? astaga ,
apa ini? Ini adalah kisah hidupku tapi kenapa ciko menyuruh saskia mengetiknya
dilaptop? Cerita ini benar-benar kisah hidupku,dimulai dari pertengkaran ayah
dan ibu sampai pertemuanku dengan ciko. Namanya tokohnya saja yang berbeda tapi
ini benar-benar kisah hidupku,spontan marahku bangkit dan meluap. Saat ini hati
dan perasaanku diselimuti tapi yang sebentar lagi akan menyala-nyala. Aku
mengetok-ngetok pintu kamar mandi ,saskia membuka pintu kamar mandi yang hanya
mengeluarkan kepalanya dengan wajah yang jengkel ,rambutnya dipenuhi dengan
busa sampo ‘’Ada apa sih lin ?’’ Tanyanya kesal. ‘’Laptop itu benar-benar punya
ciko ? ‘’ Tanyaku balik. ‘’Iyalah,masa punya aku?kamukan tau aku nggak berbakat
nulis novel’’jawab saskia dengan santainya.’’Apa novel ? sas, kamu nggak sadar
apa? Kisah didalam novel itu,kisah hidupku.
Saskia begitu kaget mendengar
perkataanku tadi. Aku langsung keluar dari kamar saskia dan tanpa sadar aku
membanting pintunya, aku menuruni tangga dan secepat mungkin aku menghampiri
ciko. Ciko yang dari tadi kaget melihatku membanting pintu dan menuruni tangga
dengan begitu cepat dan kini aku berada didepannya dengan amarah yang
berapi-api. ‘’Jadi kamu novelis?kenapa nggak cerita ke aku ? apa maksud kamu
apa nulis kisah hidup aku ? siapa yang izinin kamu?haa?jawab!Ayo
jawab!!!’’Bentakku .’’Lin,gimana aku mau jawab kalau pertanyaan kamu begitu
banyak’’jawab ciko dengan begitu tenang. ‘’Jadi benar kamu manfaatin
aku?iya?kamu pengen menggali kisah hidup aku dan tuangin ke dalam sebuah novel.
Hebat kamu,selain habat kamu juga nggak punya perasaan.Aku pikir kamu beda
dengan cowok lain diluar sana, tapi aku salah.Aku salah , aku nggak mau kenal
kamu lagi!!!!’’
Ciko hanya diam saat melihatku mengatakan semuanya. Aku
langsung beranjak pergi dari rumah saskia,aku menghapus air mataku.Sambil
berlari kecil,saskia yang sudah terlihat segar dan cantik sedang menuruni tangga
dan memanggilku tapi aku tidak ada niat untuk menoleh sedikit pun.
Tiga minggu berlalu,kejadian itu
masih ku ingat ,Aku marah dengan ciko,semenjak kejadian itu aku tak ingin
bertemu dengan siapa-siapa,saskia begitu ngotot ingin bertemu denganku tapi aku
menolaknya.Tak jarang aku mengurung diri dikamar.
Ada yang aneh dengan perasaanku,amarahku begitu besar dengan ciko tapi kerinduanku jauh lebih besar, Tuhan...apakah aku menyukainya? ‘’Oh , tidak !Jangan!’’ Batinku.
Aku merindukannya,aku membutuhkannya.Sudah tidak bisa dipungkiri lagi aku benar-benar menyukainya.Tapi kenapa harus dia yang memanfaatkanku ? ah sudahlah yang jelas sekarang aku menyukainya.
Ada yang aneh dengan perasaanku,amarahku begitu besar dengan ciko tapi kerinduanku jauh lebih besar, Tuhan...apakah aku menyukainya? ‘’Oh , tidak !Jangan!’’ Batinku.
Aku merindukannya,aku membutuhkannya.Sudah tidak bisa dipungkiri lagi aku benar-benar menyukainya.Tapi kenapa harus dia yang memanfaatkanku ? ah sudahlah yang jelas sekarang aku menyukainya.
Tante alika mendatangiku dan
membawa kabar bahwa saskia sedang sakit,tidak ada yang menemaninya dirumah dan
dia begitu lemas.Aku panik tujuh keliling tanpa bertanya lagi aku langsung
pergi ke rumah saskia.Aku berlari ke kamar saskia dan mendapati kamarnya
kosong,saat membalikkan tubuh aku berpapasan dengan ciko.Ciko menatapku dengan
mata yang berkaca-kaca , dia begitu pucat,badannya sedikit kurus,dia seperti
orang depresi.Ciko memelukku dengan begitu erat ia menangis terseduh-seduh , ia
meminta maaf dangan apa yang sudah ia lakukan.Ciko menyesali perbuatannya,dan
ia jujur awalnya ciko penasaran denganku dan saat mendengar kisahku ia begitu
Kagum denganku dan ibu karena telah menjadi wanita yang tegar.Ia tak ada niat
memanfaatkanku hanya saja ciko menunggu waktu yang tepat untuk memberitahuku.Karena
penasaran bercampur kekaguman ciko mengakui kalau ia menyukaiku.Saking ia ingin
bertemu denganku ia rela menyuruh saskia berbohong sakit agar aku bisa
kerumahya.
Pada saat itu ciko mengungkapkan perasaannya,ia juga bilang
bahwa ia depresi karena kesalahannya itu.Dan saat itu juga aku membalas perasaanku
kepadanya.Aku tak pernah menduga akan berpacaran,namun takdir berkata lain.
Kami menjalin hubungan sepasang kekasih,traumaku seketika musnah .Aku menyuruh
ciko melanjutkan novel itu dan segera menerbitkannya.Dan ternyata novel itu
diterima masyarakat dengan baik,begitu banyak pujian yang kami terima .
Nama :
Meygita Risky Lambe
Kelas : X-baya
*FRASA SMAN 4 KENDARI